pin kejujuran |
Pakta integritas un
sd 2012 Pakta integritas un sd 2012 Pakta integritas un sd 2012 Pakta integritas
un sd 2012 Pakta integritas un sd 2012 Pakta integritas un sd 2012 Pakta integritas
un sd 2012
Bila di tingkat SMP maupun SMA pakta integritas yang harus ditanda tangani oleh pengawas ruang dan
peserta UN adanya pada amplop L J U N.
Bagaimana Pakta Integritas pada UN SD?
Sampai Selasa pagi 1 Mei 2012 pihak Dinas Pendidikan
Kota Bandung, dalam hal ini Kasi Kursisjian, belum mengetahuinya,apakah sama dengan SMP/SMA atau tidak. Karena
berdasarkan SOP dari Propinsi yang berada diamplop LJUN adalah: Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN)
sebanyak 20 bagi amplop besar, dan 1 s/d 19 LJUN bagi amplop kecil, serta 3
Berita Acara, 3 Daftar Hadir, 2 Segel dan 1 anplop Pengembalian LJUN.
Adapun Pakta Integritas yang ditandatangani oleh pengawas ruang
SMP/SMA itu terdiri dari 5 point, yaitu:
1.Komitmen untuk jujur.
2.Melakukan pengawasan dengan benar.
3.Tidak membantu peserta dalam mengerjakan soal.
4.Menyegel amplop LJUN di ruang ujian.
5.Siap menerima sanksi.
Bila menengok persiapan pengarahan untuk pengawas ruang
ujian sd di subrayon, untuk pernyataan pengawas ruang itu masih menggunakan
redaksi lama, dari arsip ujian tahun lalu. Bunyi pernyataan tersebut ada 3
point, secara garis besar bahwa pengawas ruang
akan menjaga kerahasian negara serta akan bertindak jujur. Benang
merahnya sama saja, jujur dan bertanggung jawab.
Dengan terbitnya pakta integritas ini, saya teringat
kejadian di SDS Prof. Dr. Moestopo di kawasan Tubagus Ismail Coblong Kota
Bandung. Kala itu dalam menghadapi
akreditasi pola lama, ada indikator yang mengharuskan sekolah memiliki slogan
tentang keberesihan yang mesti dipampang di sekolah. Saya sebagai pengawas sekolah
menyarankan agar sekolah ini pun membuatnya.
Jawaban Kepala Sekolah pada waktu itu membuat saya merenung
dan bertafakur. Betapa tidak, beliau menjawab: “ Pak Sutarwan, slogan menjaga keberesihan itu hanya perlu bagi sekolah yang lingkungannya belum bersih,
dan warga sekolahnya belum terbiasa hidup bersih. Coba Bapak lihat adakah
sampah berserakan di lingkungan sekolah kami? Adakah siswa yang mencoreti dinding dan bangku? Bagi kami, sekolah
yang sudah mengembangkan budaya bersih dan sehat mungkin slogan itu ga perlu
lagi, kaliiii”.
Iya ya, buat apa juga yang gitu-gitu??!!.
Nah berangkat dari ilustrasi di SDS Moetofo tadi,
jangan-jangan kita-kita ini masih dianggap tidak jujur, dan belum benar dalam melakukan
pengawasan. Sehingga masih diperlukan pakta integritas. Saya teringat juga pada
sebuah partai di negeri ini yang memiliki slogan dan jargon “Stop Korupsi”,
tapi kadernya terlilit korupsi.
Moga aja Pakta Integritas UN SD 2012 ini tidak sebatas tanda tangan di
atas kertas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar